Mendarat di Kuala Lumpur, mendekati tradisi antara bangsa di Malaysia membuat suasana workshop yang diselenggarakan dari tanggal 13 sampai dengan 17 Januari 2024 ini menjadi lebih berwarna. Berbagai bangsa dan negara duduk bersama untuk menyatukan persepsi dan fikiran dalam workshop penelitian bersama mengenai implementasi virtual patients in health care education across Malaysia and Indonesia yang didanai European Union melalui grant Culture and Health System Adaptation of Virtual Patients as Collaborative Learning eResources South East Asia (CHAPTER SEA).

Dimulai dari penjelasan Project Leader Assoc. Prof (AP) Dr. Lee Yew Kong mengenai program CHAPTER SEA dan sekilas tentang Universiti Malaya dan bagaimana program akan berjalan ke depan, semua peserta menyimak dengan baik. AP YK mengingatkan bahwa di Malaysia saat ini sedang musim durian, jadi mengingatkan seluruh peserta untuk tidak lupa mencoba durian yang manis dan memiliki rasa dan tekstur yang sangat khas. Penjelasan berikutnya mengenai proyek CHAPTER SEA dan apa itu Virtual Patients diberikan oleh Jagiellonian University oleh AP Dr. Andrzej Kononowicz dan Karolinska Institutet oleh Natalia Stathakarou, dua universitat pelopor pengembangan virtual patients.

Tim lain ikut berpatisipasi secara aktif dan masing-masing universitas mengenalkan diri secara berturutan dimulai dari Universiti Putra Malaysia oleh Ybhg Prof. Dr. Sazlina binti Shariff Ghazali, Taylor’s University oleh Dr. Renukha Sellappans, Universitas Gadjah Mada oleh Dr. Syahirul Alim dan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah oleh Dr. Fika Ekayanti. Saling menyampaikan keunggulan universitas dan kekayaan alam negara masing-masing baik gunung api dan danau, seluruh tim mencoba menyamakan persepsi, memperkuat bonding agar bisa berkolaborasi dengan optimal ke depan dan mendapatkan hasil terbaik.

“Selamat datang semua team, mari bekerja sama dengan baik untuk mendapatkan hasil terbaik !” Kalimat penutup dari Project Leader Assoc. AP YK pada akhir hari pertama workshop.